
Diskusi HMJ Ilmu Al Quran AngkatTema “Ulama, KemaslahanUmatdanKemajuanBangsa”
CIPUTAT-Ulamabegitupenting.Dalam arena pertarunganpolitik di negeriiniterlebihpasanganpilpressama-samamengangkatulamasebagaipendukung.BahkanJokowimerasaperlu “meminang” ulamasebagaicawapresnya.
Demikianpoin di antaraperbincangandalamdiskusiilmiahbertajuk “Ulama, KemaslahatanUmatdanKemajuanBangsa,” di Aula Rektorat UIN Sultan MaulanaHasanuddinSerang, padaKamis (27/9) yang di gagasolehHimpunanMahasiswaJurusan (HMJ) Ilmu Al Quran danTafsirbekerjasamadenganseluruhjurusanFakultasUshuluddin.
Duapembicarahadirdalamdiskusiitu di antaranyaDosenFakultasUshuluddin UIN Serang Muhammad Afif MA danWakilDekanAkademikdanKelembagaan Dr. Muhammad HudaeriM.Ag.
Muhammad Afif, menjelaskanjikaulamadanumaraadalahpasanganpemukamasyarakat yang utama. Apabilaadakerjasamaantaraulama-umaro yangsalingmendukungdalampemerintahan, negaradiyakinisemakinmaju.”Karenakekuatan Indonesia adapadamayoritas, yaituumat Islam,” katanya.
Siapapundia, ulamaataubukansah-sahsajamemasukiduniapolitik.Terpentingtidakmelencengdaripeneguhanpersatuandankesatuan NKRI sesuaidenganUndang-UndangDasar 1945 danideologipancasilasebagai modal pemersatubangsa.
“Siapapunbisaasalsesuaidengan UU.Yang pentingitu, ukurannyacita-citabangsa.Iniparameternya.Apakahpasanganpilpresinisesuaicita-citabangsa yang kitalihatdalam UUD 45,” katanya.
Tapisekarang, ulamamenjadirebutanpolitikdanakhirnyadigunakan orang-orang tidakbertanggungjawabuntukmemecahbelahmasyarakatdewasaini.”Denganadanyaulamasebagaicawapres, bisamendidikpemerintahdanumat Islam bisabersikapjujurdanadil.Demikian yang diharapkan.Karenaitutugasnyaulama,” ujarnya.
Melihatkondisisaatinimakandiperlukanulama yang negarawan.Memahamihakikatbernegarasesuaidenganajaran agama Islam untukmemintalkeutuhan Indonesia yang begitumajemukdenganideologiPancasila.Denganulamaberwawasannegarawan, makakeadilandapatdiletakansebagaidasarkebersamaan.
“Yang punyamasaituulama, ulamabersatumakamasyarakatbangsa Indonesia iniakanbersatu.Begitusebaliknya.Makadiperlukanulama yang negarawan.Selamapolitisilebihbanyakdaripadanegarawan, Indonesia tidakakanmaju,” pungkasnya.
Sementara M Hudaerimenambahkanbahwamenjadipemimpin, dalamkonstitusiboleh-bolehsaja, ulamaataubukan.Duet antarakelompokIslamis-nasionalis, nasionalis-Islamis.Keduakelompokinisulitdipisahkan.”Jikaberdirisendiri, sayakiramasyarakatkitasulituntukmemilih,” katanya.
Indonesia tidakbisamenjadinegarasekuler, begitujuganegara agama. Pilihannyaselalumengambiljalantengah, yaituPancasila. “Mengajakulama, karenapolitisipahambetulbahwa yang punyasuara di akarmasyarakatadalahulamaitu.Dan agama tumbuh di masyarakat yang di pimpinulama,” tandasnya.
Doronganulamamasukgelanggangpolitikharusdidukungmasyarakatselagimemilikiintegritas, profesionalitasdanwacanakebangsaan yang luas.Masyarakatpastiakanmendukungpenuhuntukmemajukandankesejahteraanmasyarakat. “Ulamamempunyaiakarmasyarakat yang besar.Jikaulamamajusebagaicalonpejabatpolitik, silahkansaja.Kalaupunyakemampuan, kenapatidak?,” Tambahnya.
Salah seorangmahasiswa, WafamenyampaikanpertanyaanterkaitadanyapasanganJokowi-Ma’ruf Amin yang majusebagaicapres-cawaprespemilu 2019. DisampaikanHudaeribahwakeduanyamemberikanharapancerahbagibangsa Indonesia khusunyaSantrisertapokokekonomi Islam.
“MasuknyaKiaiMa’ruf Amin, memberiharapanbesarkepadakalangansantri. Dan akanmenurutsayaakanmengusungduakebijakan. Pertama, mengangkatpendidikantradisionalataupesantren agar lebihdirawatlagi.Kedua, masalahekonomiumat Islam sebagaiumun,” pungkasnya.
Usaiacaradiskusi, mahasiswa UIN Banten yang yangdiwakiliKetuaUmum HMJ Ilmu Al Quran danTafsir, Ade Ryad N turutmendoakantokohulamaterpilihmenjadipimpinanuntukbersatumembangun Indonesia maju. Iajugamenyerukan agar menolakhoak yang dapatmemecahbelahbangsa. (rls/din).